Submitted by saprul on
PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman hari ini berdialog dan bertatap muka dengan lebih dari 100 Kepala Sekolah tingkat SMA/SMK, MA, SLB, Komite sekolah, Dewan Pendidikan Bangka Belitung serta jajaran Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hari ini Senin (06/06/2017) di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur, Air itam Pangkalpinang.
Dalam pertemuan tersebut diantaranya membahas mengenai ketentuan dan pengaturan terkait sumbangan siswa dari pemungutan di sekolah, mengenai pengelolaan dana bos serta rencana kerja sekolah dan inovasi sekolah.
Terkait sumbangan siswa Gubernur menegaskan tidak diperkenankan pihak sekolah untuk melakukan pungutan, hal ini sebagaimana yang diatur dalam Perda Nomor 4 tahun 2016 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
"Ini yang harus di rembuk bersama-sama, mana yang betul-betul tidak boleh atau dilarang oleh pemerintah daerah untuk melakukan kegiatan sekolah ini berkenaan dengan komite sekolah yang menetapkan besaran-besaran sumbangan," tegas Erzaldi.
"Untuk kedepannya kepala sekolah SMK sudah harus bisa membuat dan menginovasikan kegiatannya dengan memiliki BLUD unit bisnis, dimana kepala sekolah selaku manager bisa memiliki penghasilan, yang dari penghasilannya tersebut sebagiannya dipergunakan untuk operasional, dan sebagiannya lagi dibagikan hasilnya untuk kesejahteraan para guru," tambah Erzaldi.
Gubernur juga meminta agar pihak sekolah bersama sama dengan pihak komite untuk menyusun rencana kerja dalam mengakomodir kebutuhan yang dibutuhkan oleh sekolah dalam rangka mendukung kegiatan untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa.
“Untuk SMU juga harus membuat sister school dengan sekolah diluar provinsi kita yang terbaik. Saya tidak memberi batasan, ingin membuat sister school di Italy pun silahkan, ini semua demi menambah wawasan, meningkatkan mutu pendidikan dan mutu sekolah kita,” ujarnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kapasitas guru di sekolah Gbernur mendorong para guru untuk melanjutkan kembali pendidikan.
"Siapa yang ingin melanjutkan pendidikan S2 tidak perlu takut dihitung-hitung, masalah sertifikasi akan kita hitung, kalian tdak akan rugi sekolah lagi S2, kepala sekolah juga nanti dipersiapkan,” ucap Erzaldi.
Lebih jauh, Gubernur juga menyampaikan akan mengadakan gerakan aksi dalam rangka meningkatkan minat baca siswa dan pembentukan karakter anak bangsa guna mengurangi ketergantungan anak- anak dengan gadget.
"Setiap satu tahun harus membaca satu buku dan kemudian diberi pembelajaran tugas oleh para gurunya. Hal ini wajib, untuk membentuk karakter anak bangsa kita," tutupnya.
Dalam kesepakatan tersebut juga ditandatangani MoU terkait penyusunan silabus untuk mata pelajaran muatan lokal SMA dan SMK. (stevani/k5)