Dinas Pendidikan Kumpulkan Orang Tua Siswa SLB Toboali, Ini Tujuannya

Anakmu bukanlah anakmu.

Mereka adalah putra putri kerinduan kehidupan terhadap dirinya sendiri.

Mereka terlahir lewat dirimu, tetapi tidak berasal dari dirimu.

Dan, meskipun mereka bersamamu, mereka bukan milikmu.

 

Khalil Gibran

Rung pertemuan SLB Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, tak seperti biasanya. Cuaca yang cerah membuat gerah orang-orang di dalamnya. Hadirnya enam kipas angin cukup membantu mengurangi gerah itu. Tapi tak maksimal karena matahari begitu keras menyengat.

Orang-orang di dalam ruangan itu tak beranjak. Mereka adalah orang tua siswa, yang anaknya menempuh pendidikan di SLB Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

Hari itu, Selasa, 14 November 2023, Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengumpulkan para orang tua siswa dari SLB Toboali dalam acara yang bertajuk Parenting Go to School yang mengusung tema "Melalui Sekolah Sehat, Warga Sekolah Sehat, Bahagia, Cerdas dan Berliterasi Tinggi."

Banyaknya orang tua siswa yang hadir pada pertemuan itu di luar prediksi Alpian, Kepala SLB Toboali. Dia tak menyangka orang tua yang hadir sebanyak itu

"Alhamdulillah, pada hari begitu banyak orang tua siswa yang hadir, tidak seperti pertemuan yang kita gelar sebelumnya," kata Alpian memulai acara.

Ia meminta orang tua yang hadir bisa mengikuti materi terkait kesehatan dan psikologis anak dari pemateri dengan sebaik-baiknya.

Pelaksanaan Harian Bidang Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Alfisyah, menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang siswa yang hadir pada pertemuan ini. Katanya, pertemuan ini penting bagi orang tua untuk menambah wawasan dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya.

"Kami bersyukur dan berterima kasih dengan kehadiran bapak ibu sekalian. Hadirnya bapak ibu dalam pertemuan ini adalah sebuah komitmen yang besar terhadap perkembangan buah hati bapak ibu yang saat ini sedang menempuh pendidikan di SLB Toboali ini," ujar Alfisyah, yang juga Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Alfisyah mengajak orang untuk terus dan kuat dalam mengasuh dan membesarkan anaknya. Dia juga meminta  orang tua dalam keseharian dapat menjaga sikap dan ucapan di depan anaknya. Intinya lanjut Alfisyah, orang tua dapat membesarkan anak-anak dengan kasih sayang.

"Anak adalah peniru ulung. Sikap orang tua, ucapan yang tidak baik dari anak pasti akan ditiru dan diikuti anak. Untuk itu mari kita jaga sikap dan ucapan kita dalam mendidik mereka," harap Alfisyah.

Selain itu tambah Alfisyah jangan pernah berhenti untuk memberikan perhatian dan memberikan motivasi kepada anak agar mereka besar bisa menapaki kehidupan dengan baik, memberikan manfaat kepada dirinya dan kepada orang di sekitarnya.

Hafceliana, narsumber yang merupakan ahli gizi dari Pangkalpinang menyampaikan pentingnya pengetahuan bagi orang tua memerhatikan kesehatan bagi anaknya. Katanya, hidup sehat adalah kunci bagi manusia untuk menjalani kehidupan.

Dengan pengetahuan kesehatan dari orang tua, maka orang tua tahu apa yang dilakukan terhadap kesehatan anaknya. Dengan mengetahui tentang pentinya makanan yang bergizi, maka anak akan tercegah dari yang namanya stunting.

“Bapak ibu mari perhatikan kesehatan anak-anak kita. Jangan lengah dan jangan abai terhadap kesehatan. Asupan kesehatan dalam hal ini asupan gizi itu sangat penting. Pentingnya gizi pada 1000 hari pertama kehidupan manusia menjadi hal penting bagi perkembangan anak selanjutnya.

Sementara itu Narasumber Wahyu Kurniawan, psikolog, mengajak orang tua untuk terus belajar, teliti, dan tanpa berhenti untuk mendidik dan membesarkan anaknya. Menurut Wahyu Tuhan tidak menciptakan manusia dalam kesamaan fisik dan mental dan orang tua harus kuat dan bangga jika dikaruniakan Tuhan dengan anak yang berkebutuhan khusus.

“Jangan pernah minder jika anak bapak ibu bersekolah di SLB. Anak kita adalah harta yang berharga yang dititipkan Tuhan kepada kita. Mari kita menjaga dan membesarkan mereka dengan cinta dan kasih sayang dan merekalah yang akan mengantarkan kita ke surga,” ungkap Wahyu.

Menurut Wahyu, anak-anak berkebutuhan khusus tentu juga memiliki kreativitas sama halnya dengan anak yang normal. “Jangan paksakan keinginan kita kepada mereka Untuk itu lanjut Wahyu jangan pernah berhenti untuk mengembangkan kreativitas mereka sehingga mereka berdaya guna untuk orang di sekitarnya.

Seperti halnya puisi Khalil Gibran

Kau boleh memberi mereka cintamu, tetapi bukan pikiranmu.
Sebab, mereka memiliki pikiran sendiri.
Kau bisa memelihara tubuh mereka, tetapi bukan jiwa mereka.
Sebab, jiwa mereka tinggal di rumah masa depan, yang takkan bisa kau datangi, bahkan dalam mimpimu.
Kau boleh berusaha menjadi seperti mereka, tetapi jangan menjadikan mereka seperti kamu.
Sebab, kehidupan tidak bergerak mundur dan tidak tinggal bersama hari kemarin.

 

Penulis: 
Mamaqdudah
Fotografer: 
Ferdinan
Sumber: 
BTIKP
Editor: 
Sukinda
Kategori Informasi: