Submitted by meilia on
PANGKALPINANG - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menekankan agar kepala sekolah SMA/SMK/SLB se-Babel menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk menghindari penyebaran Corona Virus Disease – 2019(Covid-19) di ruang lingkup belajar dan mengajar tatap muka (sekolah) saat menjelang anak masuk sekolah pada kalender akademik 13 Juli mendatang.
“Dalam menghadapi pandemi Covid-19 saat ini, guru harus berupaya keras mengingatkan siswa-siswi tetap disiplin mencuci tangan, membawa hand sanitizer, physical distancing, dan memakai masker sesuai yang diterapkan dalam protokol kesehatan,” ungkap Gubernur Erzaldi dalam memimpin Rapat Pembinaan dengan Kepsek SMA/SMK/SLB se-Babel di Ruang Pertemuan Lt. III Kantor Gubernur Kep. Bangka Belitung, Rabu (8/7/20).
Kondisi daerah yang zona hijau, pembelajaran tatap muka di sekolah sudah bisa dijalankan dengan melakukan rapid test terlebih dahulu bagi siswa dan guru, dan setiap anak yang diperbolehkan masuk sekolah harus memiliki surat keterangan persetujuan dari orang tua.
Selain itu, Gubernur Erzaldi juga meminta agar guru harus memiliki data lengkap dari orang tua siswa terhadap riwayat kesehatan siswa, dan terus mengamati kondisi perkembangan wilayah di sekolah setempat.
“Libatkan tim gugus tugas dari kelurahan/desa dan kecamatan di setiap sekolah yang telah menjalankan pembelajaran. Tim gugus diwajibkan memakai atribut lengkap yang tugasnya memantau siswa dari masuk hingga pulang sekolah,” ungkapnya.
Dengan demikian, upaya-upaya untuk pencegahan Covid-19 bisa dimaksimalkan melalui satuan gugus tugas.
Gubernur Erzaldi mengharapkan standar operasional pelayanan protokol kesehatan betul-betul dijalankan bagi siswa dan guru.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Muhammad Soleh mengatakan ada empat skenario sekolah di era new normal. Hal tersebut yaitu Pertama, sebagian sekolah dibuka, sebagian kelas belajar; Kedua, sebagian sekolah dibuka semua kelas belajar; Ketiga, semua sekolah dibuka sebagian kelas belajar; dan Keempat, semua sekolah dibuka semua kelas belajar.
Dengan ketentuan lokasi sekolah zona hijau, pilot project 8 sekolah/kabupaten/kota (SMA/SMK) negeri/swasta, pengaturan masuk sekolah secara bergiliran, jam belajar disesuaikan, waktu istirahat ditiadakan, jam pulang dipercepat, dan proses pembelajaran mengacu pada protokol Covid-19.