Submitted by meilia on
Pangkalpinang,
Dalam rangka peralihan Assesment Kompetensi Minimum (AKM) sebagai pengganti Ujian Nasional, yang sebagaimana menjadi tolok ukurnya yaitu kompetensi literasi, numerasi, dan survey karakter. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melalui Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sudah mulai mengarahkan sekolah-sekolah jenjang SMA/SMK ke arah pengembangan pendidikan yang lebih maju agar dapat memenuhi kemajuan pendidikan di masa depan, salah satunya pengembangan ilmu teknologi.
Sebagaimana diimbangi dengan program yang sedang dipersiapkan saat ini oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yakni program PISA ( Programme for International Student Assesment), merupakan metode penilaian international yang dijadikan indikator mengukur kompetensi siswa pada taraf internasional.
“Kita harus selalu berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan Babel, sehingga dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman”, kata Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ervawi, saat mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam acara Workshop Penyusunan PISA dan AKM di Ruang Pertemuan Hotel Puncak, Pangkalpinang, Selasa (20/10/2020).
Cara bekerja pada masa depan akan jauh berbeda dibandingkan dengan saat ini, dimana kita akan mengalami banyak perubahan pada tingkatan struktural, otonomi pekerja, dan pemberdayaan teknologi, lanjut Sekretaris Dinas Pendidikan.
“Kita harus cepat beradaptasi terhadap perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam sistem pendidikan, sehingga kita dapat memenuhi kebutuhan perubahan dan bergerak maju di masa depan”, tambahnya.
Untuk itu, mari kita tetap berupaya meningkatkan kualitas mutu pendidikan Babel menjadi lebih baik agar Babel Smart tercapai, dan kita dapat bersejajar dengan provinsi lainnya yang telah maju dan berkembang kualitas mutu pendidikannya, tandasnya.
Workshop ini dihadiri Kepala Bidang Guru Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka, sebanyak 10 orang.
