Terus Ciptakan Inovasi dan Transformasi Pembelajaran, Wujudkan Pendidikan yang Maju dan Berkualitas

 
Mentok,
Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming mewakili Pj Gubernur Babel dalam memimpin acara Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke -77 Tahun 2022 dengan tema "Serentak Berinovasi Wujudkan Merdeka Belajar", di Halaman Atletik Pemda Kabupaten Bangka Barat, Rabu pagi (24/11).
 
"Tiga tahun yang lalu, kita melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bernama Merdeka Belajar. Ribuan pulau dari Sabang hingga Merauke sudah kita lewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang sudah kita hadapi", kata Wakil Bupati Babar saat membacakan Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
 
Ketangguhan ini didorong oleh kemauan kita untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Hal ini juga didorong oleh semangat kita untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa kita melompat ke masa depan. 
 
Mungkin diantara kita sampai hari ini masih ada yang ragu untuk melakukan perubahan dalam proses pembelajaran di kelas atau dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin satuan pendidikan. Memang, pada dasarnya tidak ada perubahan yang membuat kita nyaman. Jika masih nyaman, itu artinya kita tidak berubah. 
 
Ia mengatakan sebenarnya, bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah. Kami di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi, mengubah cara pandang dan cara kerja kami dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik. 
 
Platform Merdeka Mengajar yang kami luncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya kami rancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, danc berkolaborasi. Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.
 
Dalam Platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa, kata Wakil Bupati Babar.
 
Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna Platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi.
 
Kami juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada sesama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.
 
 "Sekarang sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya kami masih akan terus mendorong agar makin banyak guru di seluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia", jelasnya.
 
Ia berharap agar seluruh kepala daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi kepala sekolah dan pengawas sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.
 
Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan kita, khususnya melalui transformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi. Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital. Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi.
 
Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga tents memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud", katanya.
 
Dikatakannya, Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.
 
"Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara", menjadi akhir dari sambutan Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang dibacakan Wabup Babar.
 
Kemudian, Wakil Bupati Babar, Bom Ming Ming menyisipkan pesan dari sambutan Pj Gubernur Babel, menyampaikan agar guru harus tetap bekarya dan terus berinovasi, melangsungkan kegiatan belajar mengajar, di tengah berbagai dinamika pasca pandemi.
 
Ia pun menyampaikan tantangan pendidikan harus diatasi dengan sinergi, pendidikan adalah tanggungjawab bersama (Pemerintah, Guru, dan Orangtua).
 
Dan berharap kualitas dan mutu pendidikan di Bangka Belitung tetap ditingkatkan.
 
Upacara HUT bagi pahlawan tanpa tanda jasa ini turut dihadiri oleh Kapolres Babar, Dandim Babar, dan Kepala Dinas Pendidikan Babel Ervawi, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Babel, Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Babel, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bangka Barat, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Babel, Kepala Balai Tekomdik Babel, Tokoh Agama Babar, Tokoh Pendidikan Babar, serta Perwakilan Kejati Bangka Barat.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Penulis: 
Meilia Puspianti
Fotografer: 
Meilia Puspianti
Sumber: 
Dinas Pendidikan Prov. Kep. Bangka Belitung