Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan pelaksanaan Ujian Nasional untuk jenjang SMA dan SMK, seratus persen berbasis komputer. Ini terbukti dari pelaksanaan gladi bersih UNBK yang baru saja berlalu. Ujian berbasis komputer memang merupakan salah satu alat atau teknik pengukuran tingkat kompetensi peserta didik yang paling efektif saat ini. Berikut beberapa kelebihan ujian berbasis komputer dibandingkan berbasis kertas dan pensil, dalam ujian berbasis komputer soal ujian ditampilkan berbeda antara satu peserta dengan peserta lainnya, bila diberi istilah paket soal maka soal ujian berbasis komputer memiliki ribuan paket soal dibandingkan dengan berbasis kertas yang hanya 20 paket sesuai jumlah peserta dalam ruang, hal ini akan membuat kesulitan melakukan tindakan curang saat ujian. Kebocoran soal ujian lebih tinggi bila dengan berbasis kertas dibandingkan berbasis komputer dimungkinkan nol persen karena soal ujian langsung didistribusikan dari pusat ke sekolah melalui server ujian saat pelaksanaan ujian. Ujian berbasis komputer memang paling efektif dapat menghemat pengeluaran Negara, bila dilaksanakan berbasis kertas maka anggaran penggandaan soal, distribusi paket soal dan Lembar Jawaban Komputer, pengamanan soal sebelum pelaksanaan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Dan mungkin juga ujian berbasis komputer dapat menghilangkan tindakan korupsi bila ada dalam proyek kegiatan penggandaan soal berbasis kertas. Ujian berbasis komputer memang membutuhkan anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan berbasis kertas, tetapi itu hanya untuk kegiatan pengadaan komputer saja, karena komputer tetap dapat digunakan seterusnya selama wujud komputer masih ada dan berfungsi dengan baik. Karena itu perlu dibuat anggaran perawatan komputer oleh pihak sekolah yang telah memiliki fasilitas komputer.
Tidak semua sekolah melaksanakan ujian berbasis komputer di sekolah masing-masing, akan tetapi ada juga yang menumpang di sekolah yang sarana dan prasarana komputer sudah memadai. Pengalaman melaksanakan ujian berbasis komputer sejak setahun lalu, mulai dari melakukan usulan kepada komite sekolah untuk mendukung program sekolah dalam pengadaan laptop dan server sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), membangun jaringan komputer hingga pengaturan sesi pelaksanaan ujian nasional, menambah rasa syukur kepada Tuhan dan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya bagi orang tua dan wali peserta didik yang telah mendukung sehingga SMA Negeri 1 Pangkalpinang dapat melaksanakan ujian berbasis komputer baik Ujiian Nasional dan Ujian Sekolalah tahun lalu. Seandainya dimungkinkan memberi sertifkat penghargaan juga kepada PT. PLN (Persero) dan PT. Telkom yang telah mendukung pelaksanaan tahun 2016 lalu dan diharapkan juga tahun 2017 ini. Pelaksanaan ujian berbasis komputer tidak lepas juga dari permasalahan teknis, seperti proses sinkronisasi server local di sekolah dengan server pusat. Namun kendala-kendala teknis tersebut dapat diatasi dengan bantuan dari rekan-rekan proktor dan teknisi yang tergabung dalam media sosial khusus membahas ujian berbasis komputer, walaupun tidak ada pelatihan khusus buat para proktor dan teknisi ujian berbasis komputer dapat terlaksana dengan baik.
Saat ini, sangat sulit untuk pengadaan komputer bagi sekolah negeri karena peraturan pemerintah tentang uang komite dan Saber Pungli yang membuat sekolah menjadi galau dan mungkin juga membuat kepala sekolah harus panjang sabar menghadapi guru-guru yang selama ini sudah tersejahterakan dari uang komite tiba-tiba menjadi tidak ada. Bagi sekolah negeri yang akan berencana dalam pengadaan komputer dengan jumlah banyak untuk pelaksanaan ujian berbasis komputer lebih baik melakukan pertimbangan ketersediaan sumber listrik, anggaran perawatan, gedung atau ruangan lengkap dengan fisilitas pendingin ruang, serta kebermanfaatan komputer nantinya. Bila komputer hanya dimanfaatkan saat ujian nasional saja lebih baik menumpang ke sekolah terdekat yang telah ada fasilitas komputernya, hal ini akan meringankan sekolah sehingga tidak ada lagi keluhan orang tua atau wali peserta didik tentang uang komputer yang dituangkan di berita media massa.
Selain Ujian Nasional, Ujian Sekolah juga dilaksanakan berbasis komputer oleh sekolah-sekolah yang telah memiliki sumber daya manusia bidang teknologi informasi dan komunikasi atau guru TIK yang memadai. Dengan pelaksanaan ujian berbasis komputer, Guru TIK telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan Permendikbud 45 tahun 2016, membimbing peserta didik dalam penggunanaan komputer dan aplikasinya, juga memfasilitasi pendidik dalam melakukan penilaian terhadap peserta didiknya. Sehingga guru TIK sangat diharapkan berperan aktif dalam kegiatan ujian berbasis komputer sambil menunggu kejelasan tentang penerapan Permendikbud tersebut. Guru TIK lebih mudah memahami proses pelaksanaan ujian berbasis komputer, karena itu perlu guru TIK memfasilitasi tenaga pendidik lainnya dalam satu sekolah untuk dapat memahami dan menggunakan aplikasi ujian berbasis komputer.
Dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer tidak memerlukan SDM yang banyak hanya sesuai dengan jumlah ruang ujian saja, hal ini akan membuat hilangnya kesempatan rekan guru lainnya dalam menjalankan tugas sebagai penilai atau pengawas dalam ujian nasional. Untuk itu, kepala sekolah perlu membuat kebijakan yang bertujuan meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan komputer dan memberi kesempatan secara bergantian.
Pada tahun 2017 ini, pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer selain SMA dan SMK juga dilaksanakan oleh SMP dan pendidikan kesetaraan paket B dan paket C. hal ini merupakan salah satu keberhasilan pendidikan di Indonesia khususnya di propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sehingga untuk tahun-tahun yang akan datang, seluruh sekolah sudah melaksanakan ujian berbasis komputer. Apabila seluruh sekolah sudah melaksanakan ujian berbasis komputer, maka penebangan pohon di hutan-hutan Indonesia untuk bahan baku kertas akan berkuran dan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta akan menjadi hijau dan sejuk.