Ini 10 Provinsi Paling Jujur UN SMA, Babel Peringkat 2

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengumumkan bahwa Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) 2016 untuk SMA dan Sederajad secara umum mengalami peningkatan.

“Rata-rata Indeks Integritas UN SMA tahun 2016 ini adalah 64,05. Ini lebih tinggi dari IIUN SMA tahun 2015, yaitu 61,98. Jadi ada peningkatan 2,06 poin. Ini menunjukkan ada perubahan perilaku pada anak-anak SMA kita, bahwa praktik Ujian Nasional semakin baik, yakni dilaksanakan dengan semakin jujur,” kata Mendikbud Anies Baswedan di Jakarta, Senin (9/5/2016).

Setelah hasil UN diumumkan beberapa hari lalu, Kemdikbud juga merilis provinsi dengan IIUN tertinggi berdasarkan perhitungan pada UN berbasis kertas pensil (UNKP) tingkat SMA atau sederajat. Berikut 10 provinsi peraih IIUN tertinggi dari kelompok IPA dan IPS.

Kelompok IPA

1. DI Yogyakarta, skor 78,36

2. Bangka Belitung, skor 76,69

3. Banten, skor 73,39

4. Kalimantan Timur, skor 73,23

5. DKI Jakarta, skor 73,18

6. Jawa Barat, skor 72,88

7. Kepulauan Riau, skor 72,29

8. Bengkulu, skor 71,84

9. Jawa Tengah, skor 71,06

10. Kalimantan Utara, skor 70,23

Kelompok IPS

1. DI Yogyakarta, skor 72,81

2. Bangka Belitung, skor 76,82

3. DKI Jakarta, skor 76,02

4. Bengkulu, skor 74,69

5. Kepulauan Riau, skor 73,48

6. Kalimantan Timur, skor 73,26

7. Banten, skor 73,16

8. Gorontalo, skor 72,00

9. Jawa Barat, skor 71,98

10. Kalimantan Utara, skor 71,01

Pada pelaksanaan UN SMA dan Sederajat 2016 ini sebanyak 19.952 sekolah menjalani UN, dan 1.297 di antaranya menggunakan UNBK (UN Berbasis Komputer) dan selebihnya menggunakan UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil). Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) SMA rata-rata dihimpun dari seluruh sekolah yang menggunakan UNKP.

Sementara itu terjadi penurunan signifikan sekolah-sekolah yang sebelumnya menempati kuadran 4, yakni yang nilai UN tinggi, namun IIUN rendah. Bila pada pelaksanaan UN tahun 2015 sekolah SMA yang masuk di kuadran 4 sebanyak 56,6% (7.041 sekolah), maka pada UN 2016 turun signifikan menjadi 41,7% (4.880 sekolah).

Sementara sekolah-sekolah di kuadran 2, yakni yang nilai UN rendah, namun IIUN tinggi meningkat dari UN 2015 sebanyak 7,5% (935 sekolah) menjadi 8,3% (973 sekolah) pada UN 2016, “Ini menunjukkan praktik kecurangan UN yang sistemik di sekolah-sekolah menurun secara signMendikbud Anies Baswedan mengapresiasi para kepala daerah yang secara serius menunjukkan tekad mewujudkan UN di wilayahnya dilaksanakan dengan jujur.

“Saya kira patut kita apresiasi para kepala daerah yang secara jelas menunjukkan sikap untuk mengkahiri praktik kecurangan dalamUjian Nasional. Tidak ada lagi subsidi jawaban,” ujar Anies Baswedan.ifikan,” kata Anies.

 

Sumber: 
Bangka Pos
Penulis: 
teddy malaka